Kurma yang kaya akan jenis serat tidak larut dapat membantu memadatkan feses dan melancarkan pencernaan. Dengan kata lain, makan makanan berserat setiap hari (sekitar 25-30 gram/ hari) dapat menghindari Anda dari masalah diare dan sembelit. Selain itu, kandungan fenolik tinggi dalam kurma membantu membersihkan usus sehingga berpotensi menurunkan risiko Anda terkena kanker usus.
2. Mencegah Resiko Diabetes
Berbuka puasa identik dengan yang manis-manis, namun ini sangat berbahaya bagi penderita diabetes yang harus menurunkan kadar gula yang ada dalam tubuhnya.
Namun kurma sangat dianjurkan untuk berbuka puasa bagi pengidap diabetes walaupun rasanya manis, memakan buah kurma tidak serta-merta langsung meningkatkan risiko Anda terkena diabetes. Justru, kandungan serat dalam buah nabi ini akan membantu Anda mengurangi risiko diabetes.
Serat tak larut dicerna lebih lambat di dalam perut sehingga membantu tubuh lebih baik mengontrol kadar gula darah.
3. Mencegah Anemia
Puasa memaksa kita agar tidak makan bahkan tidak hanya makan ada berbagai macam hal yang dilarang saat berpuasa. Kurangnya nutrisi yang masuk karena selama 13 jam tidak ada makanan yang masuk kedalam perut kadang membuat kita lemah letih dan lesu.
Mudah lelah dan kulit pucat adalah dua gejala utama Anda mengalami kekurangan zat besi alias anemia. Kurma ternyata mengandung zat besi yang tinggi, sehingga baik dijadikan sebagai sumber makanan untuk mencegah anemia.
Tingginya kadar zat besi pada kurma akan membantu proses pembentukan sel darah merah, meningkatkan energi dan kekuatan, sekaligus mengurangi rasa lelah dan kelesuan. Selain itu, kurma memiliki kandungan mineral tinggi, yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan.
Itulah sebabnya mengapa Rasulullah selalu memakan kurma saat ia berbuka puasa. Karena kurma mempunyai banyak manfaat dan yang di atas merupakan hanya segelintir dari manfaat mengonsumsi kurma sebagai jamuan berbuka puasa.***