Berhubungan Seks pada Trisemester 3 Dilarang Jika Ibu Hamil Mengalami Kondisi ini

- 8 Mei 2022, 07:27 WIB
Ilustrasi hamil, Carauntuk Membuat Bayi Cerdas Sejak Dalam Kandungan
Ilustrasi hamil, Carauntuk Membuat Bayi Cerdas Sejak Dalam Kandungan /stocksnap/pixabay

HALOYOUTH - Melakukan hubungan seks pada trisemester akhir memang dianjurkan bagi mereka yang kehamilannya sehat dan normal.

Namun bagi beberapa orang yang mengalami kondisi kehamilan rentan, melakukan hubungan seks pada trisemester akhir justru dilarang.

Berikut kondisi kehamilan yang mengharuskan para ayah bersabar demi keselamatan istri dan calon buah hatinya.

1. Plasenta previa

Plasenta previa merupakan kondisi saat ari-ari bayi berada di bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.

Baca Juga: Posisi Seks yang Tidak Disarankan saat Hamil Trisemester 3

Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan hebat baik sebelum atau saat persalinan.

Maka dari itu berhubungan seks dengan kondisi ini dapat membahayakan keselamatan ibu bahkan bayi dalam kandungan.

2. Kehamilan kembar

Menopang satu bayi dalam perut saja rasanya sudah luar biasa, apalagi jika terdapat dua bayi atau lebih.

Pada trisemester akhir, tentunya ukuran dan beban pada perut ibu yang hamil anak kembar akan lebih besar.

Baca Juga: 5 Skandal Atlet yang Mencoreng Dunia Bulutangkis, Doping, Seks Hingga Perjudian, Nomor 5 dari Indonesia?

Melakukan hubungan seks pada ibu yang hamil anak kembar di trisemester akhir dapat meningkatkan resiko kelahiran prematur.

Hal tersebut tentu bisa membahayakan kondisi ibu dan kedua janin yang dikandung.

3. Riwayat persalinan prematur

Melakukan hubungan seks di trisemester akhir pada kondisi tersebut tidak disarankan.

Pada beberapa kasus bahkan dilarang.

Hal itu dikarenakan hormon yang keluar saat berhubungan seks dapat memicu dan meningkatkan resiko kelahiran prematur kembali.

Baca Juga: Enzy Storia Geram Fotonya Jadi Fantasi Seks: Gue Cari Sampe Ketemu di Kepolisian

4. Air ketuban pecah sebelum waktunya

Kondisi tersebut tentunya sangat genting, karena salah satu fungsi air ketuban adalah mencegah infeksi.

Air ketuban mengandung antibodi yang dapat melawan infeksi baik ibu maupun janin.

Jika air ketuban pecah sebelum waktunya, perlindungan pada serviks akan berkurang.

Maka dari itu dalam kondisi ini, dilarang melakukan hubungan seks untuk menghindari infeksi.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x