Baca Juga: BNPB Sayangkan Ada Syuting Sinetron di Lokasi Bencana Gunung Semeru
Setelah itu, Gus Yahya sempat aktif di PKB, tapi kemudian lebih memilih menekuni di bidang pendidikan.
Gus Yahya juga menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada tahun 2014-2019 dan setelah itu dirinya kerap menjadi pembicara internasional di luar negeri.
Sebagai sosok figur yang dikenal cukup dekat dengan Gus Dur, Gus Yahya juga dikenal cukup banyak mewarisi sikap, pemikiran dan pandangan seperti Gus Dur.
Dalam hal keberanian dan ide-ide segar pandanganya terhadap problem kemanusian dan konflik yang terjadi di dunia. Pada Juni 2018, Gus Yahya berani menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel sekaligus menyuarakan dan memperkenalkan konsep rahmat, sebagai solusi atas konflik yang terjadi di dunia, termasuk konflik yang disebabkan oleh agama.
Tahun 2014, Gus Yahya juga tercatat menjadi salah satu inisiator pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat yaitu Bayt Ar-Rahmah Li adDa'wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin yang mengkaji agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.
Gus Yahya juga pernah dipercaya menjadi tenaga ahli perumus kebijakan pada Dewan Eksekutif Agama Agama di Amerika Serikat–Indonesia yang didirikan berdasarkan perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Presiden Obama dan Presiden Jokowi pada Oktober 2015 untuk menjalin kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia.***