HALOYOUTH - Dalam pertemuan para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN Foreign Ministers Retreat/AMM Retreat) yang akan diselenggarakan pada tanggal 16-17 Februari 2022 Delegasi Myanmar akan diwakili oleh tokoh non-politik.
Hal itu disampaikan oleh Sidharto R Suryodipuro sebagai Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia saat berbicara kepada para awak media melalui daring pada Hari Kamis 10 Februari 2022.
"Kehadiran Myanmar pada tingkat senior officials meeting akan dihadiri oleh pejabat tinggi kementerian luar negerinya. Untuk pertemuan tingkat menteri seyogianya dia juga yang hadir sebagai perwakilan non-politik,” kata Sidharto R Suryodipuro dikutip Haloyouth dari AntaraNews pada Hari Jumat 11 Februari 2022.
Baca Juga: Kematian Rayan Awram Si Bocah Kecil Asal Maroko Memicu Banyak Simpati Klub Sepakbola Dunia
Menurutnya partisipasi perwakilan non-politik Myanmar dalam pertemuan-pertemuan ASEAN telah disepakati oleh para negara anggota perhimpunan sejak tahun lalu.
Myanmar telah dianggap gagal mengimplementasikan Konsensus Lima Poin guna mengatasi krisis pasca kudeta militer 1 Februari 2021 di negaranya.
Selama belum ada kemajuan dalam implementasi Konsensus Lima Poin, Myanmar akan terus diwakili oleh tokoh non-politik dalam pertemuan ASEAN termasuk dalam pertemuan ASEAN dengan berbagai mitra wicaranya.
"Dari pihak Myanmar seyogianya sudah menunjukkan atau melakukan tindakan-tindakan nyata baik terkait penghentian kekerasan, kesiapan untuk suatu dialog yang inklusif, dan untuk memberikan akses kepada Utusan Khusus (ASEAN) untuk bertemu dengan semua pihak di Myanmar. Ini yang kita harapkan bisa ada kemajuan dari pihak Myanmar,” kata Sidharto R Suryodipuro