HALOYOUTH – Sri Lanka merupakan salah satu negera di dunia yang saat ini tengah menghadapi krisis akibat wabah pandemi Covid 19.
Sehingga atas hal itu, presiden Sri Lanka meminta kepada China untuk melakukan restrukturisasi pembayaran utang.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya bantuan terhadap Sri Lanka untuk mengatasi masalah krisis keuangan yang kian memburuk.
Baca Juga: Saudi Kewalahan Hadapi Houthi Yaman, Minta Sekutu di Kawasan Bantu Pasok Rudal Patriot
Permohonan tersebut disampaikan oleh Rajapaksa, selaku presiden Sri Lanka pada saat melangsungkan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Kolombo, ibu kota Sri Lanka pada Minggu, 9 Januari 2022.
Dikutip haloyouth.com dari Reuters, Rajapaksa mengatakan bahwa dirinya senang jika permohonan restrukturisasi tersebut dapat dikabulkan.
Sebab menurutnya hal itu akan sangan membantu, sebab dapat menjadi solusi dalam mengatasi krisis yang diakibatkan oleh wabah Covid 19 yang saat ini negaranya hadapi.
“Presiden menyatakan akan sangat meringankan negara jika perhatian dapat diberikan pada restrukturisasi pembayaran utang, sebagai solusi atas krisis ekonomi yang muncul akibat pandemi Covidd 19,” katanya dikutip haloyouth.com dari Reuters.
Baca Juga: Washington Bersiap Tambah Sanksi Moskow, Sudah Siap Hadapi Bencana Ekonomi?