HALOYOUTH - Melansir surat kabar Financial Times mengabarkan bahwa Arab Saudi meminta bantuan negara-negara sekutunya dikawasan untuk memperkuat pertahanan udaranya karena cadangan rudal Patriot menipis, sementara serangan rudal Yaman semakin gencar.
Financial Times, Minggu (9/1/2022) melaporkan, semakin gencarnya serangan rudal dan drone Ansarullah, memaksa Saudi meminta bantuan negara-negara kawasan untuk mengisi cadangan rudal jelajah Patriot miliknya yang terus menipis.
Baca Juga: Washington Bersiap Tambah Sanksi Moskow, Sudah Siap Hadapi Bencana Ekonomi?
Mengingat intensitas perang yang tinggi da eskalasi konflik yang belum menunjukan penurunan, perang antara Yaman dan Saudi diperkirakan akan memakan waktu sangat panjang jika tidak segera menemukan solusi jangka pendek.
Disamping pemerintah Amerika Serikat mendukung langkah Saudi yang meminta bantuan kepada sekutu-sekutunya dikawasan untuk menyuplai rudal patriot yang terus menipis.
Baca Juga: Sedang Gawat Akibat Kerusuhan, Kazakhstan Ternyata Pemasok Uranium Untuk Amerika Serikat
Cadangan rudal patriot milik Saudi diperkirakan akan habis dalam beberapa bulan kedepan karena eskalasi perang yang terus meningkat, rudal patriot sangat diperlukan Saudi untuk mengkis serangan-serangan roket milik Houthi Yaman yang kerap menyasar wilayah Saudi.
Oleh karena itu, rudal-rudal yang dibutuhkan Arab Saudi harus segera didatangkan dari negara-negara kawasan lain.
Kepada Financial Times, pejabat AS menuturkan, "Ini situasi darurat. Kebutuhan rudal ini bisa dipasok dari lokasi-lokasi lain di Teluk Persia, dan kami sedang mengerjakannya, Mungkin ini pilihan paling cepat daripada harus membeli senjata dari AS” Ungkapnya.***