Putin dikenal sebagai orang yang selalu berada di belakang layar namun mampu menyelesaikan setiap masalah dan bisa diandalkan.
Kemampuan itunyalah yang membuat dirinya terpilih menjadi perdana menteri pada tahun 1999 dan pembuka awal menjadi sosok yang paling berkuasa di Rusia hingga saat ini.
Pada tahun 2004, Putin dipilih kembali menjadi presiden Rusia untuk masa jabatanya yang kedua sampai dengan tahun 2008.
Karena sudah dua kali menjadi presiden Rusia, menurut aturan, mantan agen KGB yang berpangkat letnan kolonel ini harus beristirahat terlebih dahulu, namun tak berselang lama pada tahun 2012 Putin menjabat kembali menjadi Presiden Rusia.
Selama dua kali masa jabatan sebelumnya sebagai presiden, Putin telah berhasil membawa ekonomi Rusia tumbuh pesat, GDP yang diukur dalam kemampuan berbelanja meningkat sampai 72 persen.
Baca Juga: Tantangan Indonesia Sebagai Ketua G20 Ditengah Konflik Rusia dan Ukraina
Pertumbuhan itu dipicu oleh bom komoditas tahun 2000-an, peningkatan harga-harga minyak, dan dikeluarkanya kebijakan ekonomi dan fiskal.
Keberhasilan Putin pun banyak diapresiasi, pada tahun 2007, Presiden Rusia itu diangkat sebagai "Tokoh Tahun Ini" oleh Majalah Time.
Kemudian pada tahun 2015, Majalah Time mengangkat kembali Putin dalam urutan pertama "Daftar Tokoh Paling Berpengaruh."