HEBOH! Bos Besar Chelsea, Roman Abramovich Diduga Diracun, Saat Bertemu Negosiator Asal Ukraina

- 29 Maret 2022, 13:37 WIB
Bos besar klub asal Inggris yang juga konglomerat asal Rusia, Roman Abramovich dikabarkan mengalami menyerangan berupa diracun saat bertemu dengan dua negosiator perdamaian asal Ukraina
Bos besar klub asal Inggris yang juga konglomerat asal Rusia, Roman Abramovich dikabarkan mengalami menyerangan berupa diracun saat bertemu dengan dua negosiator perdamaian asal Ukraina /Tangkapan layar instagram/@romanabramovichofficial

HALOYOUTH - Konglomerat asal Rusia yang juga bos besar klub asal Inggris Chelsea, Roman Abramovich diduga mengalami keracunan usai melakukan pertemuan dengan negosiator perdamian Ukraina.

Roman Abramovich menerima permintaan pertemuan dengan dua anggota senior asal Ukraina guna membahas soal negosiasi pengakhiran invasi Rusia ke Ukraina pada Senin, 28 Maret 2022.

Usai pertemuan tersebut Roman Abramovich bersama dua anggota negosiator asal Ukraina tersebut dikabarkan mengalami gejala-gejala keracunan.

Baca Juga: Chelsea Dijual Roman Abramovich, Begini Respon Thomas Tuchel

Dikutip haloyouth.com dari Reuters, bos besar Chelsea tersebut mengalami gejala keracunan berupa mata memerah dan kulit mengelupas.

Namun meski demikian, ketiganya dapat diselamatkan dan kini tengah mendapatkan penanganan yang intensif.

masih dari sumber yang sama, Bellingcat mengatakan bahwa para ahli yang terlibat dalam penanganan kasus tersebut mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa Abramovich dan dua negosiator Ukraina diracun dengan senjata kimia.

"Keracunan dengan senjata kimia yang tidak ditentukan," ujarnya.

Baca Juga: Gelontorkan Dana Ratusan Triliun, Abramovich dan Thomas Tuchel Haus Gelar Juara

Kemudian lebih lanjut, Bellingcat juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan besar tujuan dari insiden tersebut adalah untuk menakut-takuti agar tidak terlalu ikut campur masalah konflik yang terjadi.

Karena pasalnya, dosis dan jenis racun yang digunakan dosisnya masih dalam kadar yang rendah dan tidak cukup untuk mengacam jiwa.

"Dan kemungkinan besar dimaksud untuk menakut-takuti para korban daripada menyebabkan kerusakan permanen. Para korban mengatakan mereka tidak mengetahui siapa yang mungkin telah tertarik untuk menyerang," ucapnya.

Usai kejadian tersebut Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba bereaksi dengan melarang mengkonsumsi apapun selama melakukan negosiasi dengan pihak Rusia.

"Saya menyarankan siapapun yang akan bernegosiasi dengan Rusia untuk tidak makan atau minum apapun, (dan) sebaiknya menghindari menyentuh permukaan," katanya.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x