Sejak Muda Anti Belanda, Kenapa Bung Hatta Pilih Sekolah ke Belanda?

- 17 Agustus 2022, 17:04 WIB
Simak 20 Kata-kata Bijak Hari Kemerdekaan dari Bung Hatta, Penuh Inspirasi dan Motivasi
Simak 20 Kata-kata Bijak Hari Kemerdekaan dari Bung Hatta, Penuh Inspirasi dan Motivasi /Tangkapan Layar /Instagram @mohammadhatta

HALOYOUTH - Selain Soekarno, Mohammad Hatta adalah tokoh yang yang sering disebut sebagai Proklamator Indonesia Merdeka.

Mohammad Hatta atau yang biasa akrab dipanggil dengan sebutan Bung Hatta, merupakan proklamator Indonesia   yang memiliki keperibadian sederhana, sosok politisi handal dan seorang negarawan populis di zamannya.

Dilansir haloyouth dari buku Otobiografi Mohammad Hatta, Untuk Negeriku. Bagi sang proklamator Indonesia merdeka tersebut, cuma ada dua pencapaian besar dalam hidupnya yang paling berarti.

Baca Juga: Fakta Baru Terungkap, Ferdy Sambo Pegang Semua Rekening Brigadir J, Ada Modus Pencucian Uang?

Pertama, adalah saat ia menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia bersama Bung Karno pada 17 Agustus 1945.

Dan kedua, adalah pada saat mewakili bangsa Indonesia saat menerima penyerahan kedaulatan Indonesia dari Belanda pada 27 Desember 1949.

"Penyerahan kedaulatan kepada Indonesia harus penuh dan tanpa bersyarat, pengalaman yang pahit dimasa lampau, memberi kenyataan bahwa hanya satu-satunya jalan untuk menyelesaikan soal Indonesia ialah penyerahan kedaulatan Indonesia dengan tidak tertangguh" Ujar Bung Hatta saat Konferensi Meja Bundar pada 1949.

Baca Juga: Elon Musk Akui Beli Manchester United, Alasannya Bikin Netizen Marah

Sebagai seorang proklamator dan pejuang kemerdekaan, Bung Hatta juga dikenal sebagai intelektual dan ekonom yang brilian.

Dikutip haloyouth dari buku Deliar Noor, Bung Hatta: Hati Nurani Bangsa, Bung Hatta merupakan anak laki-laki dari pasangan Muhammad Djamil dan keluarga pedagang Siti Saleha yang berasal dari Minangkabau di Sumatra Barat.

Berasal dari keluarga Islam dan suku Minangkabau di Sumatra Barat yang dikenal sangat agamis, Bung Hatta selain memperoleh pendidikan formal di ELS Padang, MULO dan Prins Hendrik School  ia juga memperoleh pendidikan agama dari ulama-ulama Minang macam Muhammad Jamil Jambek dan Abdullah Ahmad.

Baca Juga: Bali Jadi Tuan Rumah World Tourism Day 2022, Desa Wisata Jadi Program Unggulan Kemenparekraf

Bung Hatta diketahui pernah bersekolah di Belanda dari tahun 1921 - 1932, di Belanda Bung Hatta belajar di Handels Hogeschool atau Economische Hogeschool dan yang lebih dikenal saat ini dengan sebutan Universitas Erasmus Roterdam.

Saat di Belanda inilah Bung Hatta menapaki jalan sebagai aktivis kemerdekaan Indonesia.

Di Belanda, Bung Hatta terlibat dengan berbagai aktivitas politik mulai dari Perhimpunan Indonesia, Hindia Poetra (Indonesia Merdeka) dan juga terlibat dalam Liga Menentang Imperialisme, Penindasan Kolonial dan untuk Kemerdekaan Nasional.

Baca Juga: Nahas! Pegawai Alfamart Videokan Ibu-Ibu Curi Cokelat hingga Viral, Malah Kena Ancaman UU ITE

Sejak muda, Bung Hatta sudah dikenal luas sangat anti Belanda namun, kenapa pada akhirnya proklamator Indonesia ini tetap memilih menlajutkan pendidikannya ke Belanda?

Usut punya usut, Usai lulus dari Prins Hendrik School Bung Hatta memilih untuk melanjutkan studi ke  Handels Hogeshool di Roterdam Belanda mengambil ilmu ekonomi.

Bagi Bung Hatta, ia perlu mempersiapkan diri agar ia bisa membawa perubahan signifikan bagi bangsa Indonesia.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Tekankan Utang Indonesia Rp7.000 Triliun Bukan Jumlah Besar

Bahkan atas keputusan Bung Hatta yang lebih memilih sekolah ke Belanda hal tersebut sempat membuat konflik didalam tubuh keluarga Bung Hatta.

Keluarga besar bung Hatta sangat takut apabila dikemudian hari Bung Hatta akan mendapat pengaruh negatif seperti sekulerisme dan Westernisme.

Baca Juga: Apa Motif Ferdy Sambo Melakukan Penembakan terhadap Brigadir J? Ini Laporan Kapolri

Menurut Deliar Noor yang dikutip dari bukunya Mohammad Hatta: Biografi Politik ia mengungkapkan bahwa pilihan Bung Hatta studi ke Belanda bagai taqdir karena otomatis mengikuti jenjang pendidikan bung Hatta lebih linear jika ke Belanda.

“Seakan otomatis saja Hatta harus pergi ke Negeri Belanda, karena memang lanjutan studinya lebih tersedia di Rotterdam, bukan di Mekah, bukan pula di Mesir,” ungkap Deliar.***

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x