Ratusan Warga Antusias Ikuti Sukamenak Berdzikir

"Tema ini yang sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini, dimana arus transformasi digitalisasi yang masif merubah pola hidup masyarakat dalam bersosialisasi membuat masyarakat kaku dan apatis terhadap lingkungan masyarakat karena pola pola silaturahmi banyak dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi seperti Hand Phone dan dunia Maya, karena itu juga masuknya budaya luar sehingga lunturnya kearifan lokal, tradisi dan budaya religiu," Ujarnya

"berdzikir Bersama dalam Sukamenak berdzikir ini bukan hanya sebagai instrumen ritual keagamaan, tetapi juga kemanusiaan, kebangsaan, serta tradisi yang positif karena mewujudkan kemaslahatan bersama. Hidup di era global sekarang ini berfikir terbuka dan maju boleh tapi jangan lupa dengan Identitas sebagai warga negara yang beragama yang memiliki nilai religius budaya dan tradisi yang beradab. Hal ini sesuai dengan pendapat para ulama Menjaga dan merawat tradisi lama yang baik dan menerima tradisi baru yang lebih baik." Tutup Muhidin