Jurusan Teknik yang Kini Bukan Hanya Milik Kaum Adam

- 29 Juli 2020, 18:27 WIB
Mahasiswa perempuan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung (Polban) saat proyek pembangunan Skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta. *dok teknik Sipil Polban
Mahasiswa perempuan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung (Polban) saat proyek pembangunan Skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta. *dok teknik Sipil Polban /

HALOYOUTH - Mendengar jurusan teknik sipil, banyak yang berpandangan jika jurusan tersebut hanya diisi laki-laki saja. Jurusan teknik sipil sendiri merupakan jurusan yang mempelajari bagaimana cara merancang manufaktur, manajemen pengelolaan dalam pembangunan seperti misalnya gedung, jembatan, jalan dan masih banyak lagi.

Nemun ternyata jurusan yang terbilang berat ini juga diminati oleh para kaum hawa.

Salah satunya adalah Putri Berliana Milleni yang merupakan lulusan teknik sipil Politeknik Negeri Bandung (Polban). Putri mengaku untuk yang pertama kalinya angkatan 2016 teknik sipil di Polban proporsi mahasiswa perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.

Baca Juga: Kenali Tentang Overthinking, Jangan Sampai Terjebak Dalam Keadaan ini!

Tidak seperti dahulu yang peminatnya didominasi oleh para lelaki, bahkan pada saat didirikan teknik sipil Polban tidak ada wanita satupun.

"Kesan pertama mengetahui fakta itu heran, ternyata banyak juga ya perempuan yang tertarik di dunia sipil. Yang saya tahu duna sipil ini keras dan bisa dibilang dunia bangunan," ujar Putri.

Meski tidak bisa dipungkiri pergaulan laki-laki dan perempuan itu berbeda, namun yang menjadi salah satu kelebihan mahasiswi sipil di Polban yakni masih menanamkan jiwa feminimnya.

Baca Juga: UU untuk Mengatur Konten Media Sosial Disahkan di Turki

Ketika praktik kerja lapangan juga bagian dari staff tempat bekerja merasa heran dengan banyaknya wanita di jurusan tersebut.

"Banyak ko rekan wanita ketika saya melakukan berbagai penelitian yang tempatnya bagi saya tidak layak untuk perempuan," terangnya.

Dari keterangan Putri, sudah bukan menjadi sesuatu yang aneh jika dunia konstriksi sipil diisi oleh para wanita.

Meski begitu, Putri menerangkan jika ia bersama para mahasiswi lainnya masih dapat bergaul dengan kompak sekalipun itu dengan laki-laki.

Baca Juga: UEFA Terapkan Aturan Ketat dalam Lanjutan Liga Champions

"Di dalam pergaulan kami tidak ada batasnya dalam artian kami saling menghargai, mengerti dan kompak itu wajar-wajar saja," jelasnya.

Banyaknya mahasiswa perempuan di teknik sipil Polban tidak membuat kesan buruk, tetapi malah dapat menjalankan pekerjaan semampu dan sekuat tenaga.

"Kalo tolak ukur kita feminim itu anggun, itu kita akan terus menerus seperti itu tidak bisa bekerja keras. Beda halnya dengan tolak ukur saya pada saat di kampus ya wanita yang berani bekerja keras,

"Kita harus pergi ke sana ke sini pake rok kan lumayan ribet ya, tapi banyak juga yang konsisten," terangnya.

Baca Juga: 81.000 Face Shield Disiapkan Pemda Pangandaran untuk Para Pelajar

Putri juga berpesan untuk para perempuan agar tidak ragu lagi jika ingin masuk jurusan teknik sipil. 

"Kalian akan merasakan kesenangan tersendiri, hilangkan stigma wanita di teknik itu bekerja berat. Jika lingkungan teknik banyak laki-lakinyapun jangan khawatir kita bisa dilindungi karena teknik dikenal kekompakannya" jelasnya.***

Editor: Fauzian Ahmad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x