HALOYOUTH - Sebagai orang tua, pastinya ingin yang terbaik untuk anak keturunan, tercukupi dengan hal-hal dunia dan sebagainya.
Agar ketika orang tua sudah meninggal, ia akan tenang karena anak keturunannya sudah serba kecukupan dalam hal materi, dan kenikmatan dunia lainnya.
Tentunya itu hal yang baik, lumrah, dan tidak dilarang oleh syariat. Tapi tahukah sabahat, bahwa yang paling penting dari sebuah warisan untuk anak keturunan bukanlah harta atau jabatan.
Baca Juga: Bepergian ke Tempat yang Jauh, Apakah Boleh Meninggalkan Ibadah Solat Jum'at? Begini Kata Buya Yahya
Namun, surah Al-Baqarah ayat 133 memberikan satu pelajaran yang sangat dalam terhadap kita.
أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ إِلَٰهًا وَٰحِدًا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ
Arab-Latin: Am kuntum syuhadā`a iż ḥaḍara ya'qụbal-mautu iż qāla libanīhi mā ta'budụna mim ba'dī, qālụ na'budu ilāhaka wa ilāha ābā`ika ibrāhīma wa ismā'īla wa is-ḥāqa ilāhaw wāḥidā, wa naḥnu lahụ muslimụn.
Artinya: "Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
Baca Juga: Perempuan Haid Boleh Membaca Al-Qur'an? Begini Penjelasan Lengkapnya Menurut Buya Yahya