Network
HALOYOUTH – Kesuksesan merupakan salah satu bentuk yang ingin dicapai oleh seseorang, hal ini salah satu hal yang paling membanggakan dan menggembirakan baginya.
Salah satu kunci dalam kesuksesan ialah mendenggarkan dari pengalaman cerita orang-orang sukses, agar seseorang mampu bertumbuh dan bermimpi dari orang-orang sukses.
Imam Syafi’I mengatakan,”Siapa saja yang ingin Allah bukakan hatinya dan Allah beri ilmu hendaknya suka menyendiri, sedikit makan, tidak bergaul dengan orang-orang yang kurang berakal, dan tidak bergaul dengan sebagian orang yang berilmu yang tidak memiliki sifat objektif dan tidak memiliki adab.” (Bustanul Arifin karya Imam An Nawawi).
Dilansir Haloyouth.com dari berbagai sumber pada Rabu, 18 Mei 2022. Berikut adalah empat kiat sukses belajar, salah satunya tidak banyak bergaul.
1. Menyendiri untuk Belajar
Adapun cara menyendiri dalam belajar berbagai bentuk seperti membaca buku, menyimak rekaman kajian, meringkas buku yang dibaca dan lain sebagainya.
Baca Juga: 4 Syarat Wajib Hewan yang Bisa Dijadikan Kurban, Penting untuk Diketahui
Bahwasanya orang yang sering bergaul di dunia maya atau dunia nyata, hal ini tidak akan sukses dalam belajar.
2. Sedikit Makan
Salah satu agar fokus dalam belajar adalah sedikit makan, karena hal ini agar terhindar dari rasa ngantuk.
Sebab orang yang terlalu kenyang akan cenderung mudah ngantuk serta malas untuk beraktivitas.
Bahwasanya orang yang sukses belajar salah satunya hemat makan. Hal ini agar dia mampu menyisihkan uangnya untuk dibelikan buku dan sarana pendukung belajar yang lain.
3. Tidak Banyak Bergaul
Adapun tanda orang yang sukses dalam belajar salah satunya tidak banyak bergaul dengan orang-orang yang kurang akal, dan tidak buang-buang waktu perihal dalam obrolan yang tidak bermanfaat, candaan berlebihan, sibuk bicar menenai urusan perut dan lain sebagainya.
Baca Juga: Dahulukan Anak atau Kerja, Simak Penjelasannya Menurut Ustadz Syafiq Riza
4. Hindari Belajar kepada Orang yang Berilmu
Bahwasanya tanda seseorang yang sukses dalam belajar ialah menghindari belajar kepada orang yang berilmu, hal ini agar ilmu tersebut dapat bermanfaat.
Namun hal ini tidak memiliki dua hal diantaranya pertama, sikap objektif dengan indikator bahkan sulit mengakui bahwa dirinya salah, suka ngeles, dan muter-muter apabila pendapatnya ternyata kurang tepat, sulit berkata dan lain sebagainya.
Kedua, tidak memiliki adab dalam bertutur kata, serta keras dan kasar ketika hendak berbicara.
Hal ini dia tidak memiliki adab ketika berselisih, sehingga cenderung mampu melecehkan orang yang berilmu yang berbeda paham dengan dirinya, dan lain sebagainya.***
