Network
HALOYOUTH- Seperti diketahui Taman Ismail Marzuki adalah tempat dimana para seniman menuangkan pikiran dan ekspresinya, lokasi taman ini terletak disalah satu sudut jalan Cikini Raya dan tidak jauh dari gedung-gedung bersejarah.
Dikutip Haloyouth.com dari kanal youtube Gridkids. Dalam Kompleks Taman Ismail Marzuki terdapat 6 ruang Teater modern, gedung arsip, bioskop, galeri dan balai pameran, selain ke 6 ruang ini ada juga planetarium Jakarta yang di resmikan oleh Presiden Soekarno pada 1964.
Bukan sekedar taman arena pertunjukan, Taman Ismail Maruzki yang juga dikenal dengan Singkatan dari (TIM) ini memiliki sejarah dan saksi bisu perkembangan seni di Indonesia.
Sebelum Taman Ismail Marzuki (TIM) dijadikan pusat kesenian, para seniman menuangkan ekspresinya di balai budaya jakarta dan pasar senen pada tahun 1986. Namun sampai pada waktu dimana terjadinya perbedaan ideologi politik yang mengakibatkan para seniman tidak lagi berkarya disana.
Baca Juga: W.R Supratman dan Sejarah Hari Musik Nasional 9 Maret
Berdasarkan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Ali Sadikin akan mencari tempat pengganti untuk para seniman dan Cikini Raya yang terpilih menjadi lahan baru sebagai ganitnya.
Sebelumnya taman tersebut merupakan ruang rekreasi terbuka yang dinamai Taman Raden Saleh dan Kebun Binatang Jakarta, Ali sadikin menyerhkan konsep pembanungan kepada para seniman.
Setalah itu para Seniman dan Budayawan berkumpul untuk membahas proses pembangunan TIM dikantor Harian dan Pondok Salim Said yang terletak di Matraman Raya, nama nama seniman yang kerap berdiskusi diantaranya Arifin C Noer, Goenawan Mohamad, Ed Zulverdi dan Sukardjasman.
Setelah rancangan pembentukan TIM ini selesai dan kemudian di ketik oleh Arifin C Noer, berkas tersebut di serahkan ke Christiano Wibisono dan di teruskan kepada Ali Sadikin.
