Takut Pada Lubang, Berikut Penyebab Trypophobia Disorder dan Cara Diagnosanya

- 5 Maret 2021, 09:39 WIB
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi /Pixabay/

HALOYOUTH.COM - Seseorang bisa dikatakan mengidap Trypophobia disorder apabila takut akan lubang, ketakutan pada kelompok lubang kecil, gundukan, atau pola.

Meskipun trypophobia digambarkan sebagai rasa takut akan lubang, penting untuk dicatat bahwa hal itu mungkin juga berlaku untuk pola yang berkerumun dekat.

Seseorang mungkin mulai mengalami trypophobia ketika mereka melihat objek pemicu objek yang memicu rasa takut

Dilansir dari boldsky.com pemicu trypophobia adalah gelembung, buble wrap, mata biji teratai, Sarang Lebah, Karang, logam aluminium, Delima, bintik-bintik lubang, kerikil, roti yang memiliki pola bercak.

Baca Juga: 5 Trend Kecantikan Terbaru dari Artis Internasional yang Wajib Dicoba

Berikut gejala penderita trypophobia:

1. Penderita berkeringat, atau terjadinya kepanikan saat melihat lubang, atau pola

2. Terjadi gangguan emosional saat melihat lubang, atau pola

3. Cepat gemetar

4. Panik

5. Merasa takut

Baca Juga: Yuk Simak 5 Gaya Hidup Sehat agar Terhindar dari Insomnia

Dalam beberapa kasus, penderita trypophobia akan sering mengalami perubahan perilaku juga. Mereka menghindari penggunaan bungkus gelembung, stroberi, batang teratai, dll.

Penyebab Trypophobia Sebagai Berikut:

Penyebab pasti trypophobia belum dipahami, namun beberapa teori yang dilansir dari boldsky.com menyebutkan bahwa trypophobia adalah respons evolusioner terhadap hal-hal yang terkait dengan penyakit atau bahaya, seperti penyakit kulit, parasit, dan lainnya.

Teori lain adalah bahwa lubang berkerumun memiliki penampilan yang mirip dengan pola kulit dan bulu pada beberapa hewan berbisa, dan rasa takut atau jijik bisa menjadi reaksi terhadap asosiasi bawah sadar.

Respons terhadap karakteristik visual dari pola, yaitu, reaksi individu terhadap pola yang terjalin erat dan tidak lebih.

Teori ini menghasut apakah trypophobia harus dianggap sebagai gangguan kesehatan mental atau respons alami terhadap jenis rangsangan visual tertentu.

Satu studi menemukan bahwa orang dengan trypophobia lebih mungkin mengalami kecemasan dan depresi.

Beberapa orang mengalami keengganan dan kecemasan yang intens saat mereka melihat gelembung di secangkir kopi atau lubang di spons.

Kondisi ini mungkin merupakan respons yang berlebihan terkait dengan kecemasan mendalam tentang parasit dan penyakit menular.

Diagnosis Trypophobia:

Trypophobia bukanlah kondisi yang dapat didiagnosis karena fobia, seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak secara resmi diakui oleh asosiasi kesehatan medis dan mental.

Keterbatasan informasi terkait dengan trypophobia membuat proses diagnosis menjadi sulit.

Seorang psikolog atau dokter perawatan primer akan bertanya tentang gejala Anda dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari.

3 Teori yang Menyebutkan Penyebab Trypophobia:

1. Respons terhadap karakteristik visual dari pola, yaitu, reaksi individu terhadap pola yang terjalin erat.

Teori ini menghasut apakah trypophobia harus dianggap sebagai gangguan kesehatan mental atau respons alami terhadap beberapa jenis rangsangan visual.

Satu studi menemukan bahwa orang dengan trypophobia lebih mungkin mengalami kecemasan dan depresi

2. Salah satu teori yang paling populer adalah bahwa trypophobia adalah respons evolusioner terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penyakit atau bahaya, seperti penyakit kulit, parasit, dan kondisi infeksi lainnya.

3. Asosiasi dengan Pathogen infeksius. ***

Editor: Andreas

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x