Network
HALOYOUTH.COM-COVID-19 muncul pada tahun 2019 dan menjadi pandemi pada tahun 2020. Kita tidak akan pernah melupakan ini. Covid pertama kali muncul di Wuhan, China, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Setelah berhasil melawan covid, kini ada penyakit baru. Penyakit baru ini sedang menyebar di China.
Apakah akan menyebar? Apa namanya? Ini adalah penyakit pernapasan dan mempengaruhi anak-anak dan dewasa muda. Penyakit ini menyebabkan peradangan paru-paru dan penyakit pernapasan lainnya.
Komisi Kesehatan Nasional China menyampaikan kepada media lokal pada 13 November 2023 dan mengungkapkan peningkatan dan penyebaran penyakit pernapasan baru di negara ini. Penyakit ini banyak terjadi di bagian utara China.
WHO mengkonfirmasi laporan tersebut dengan mengatakan bahwa wilayah utara China, termasuk Beijing dan Provinsi Liaoning, melaporkan peningkatan kasus. Anak-anak adalah yang paling banyak terinfeksi dengan 7.000 infeksi per hari.
Rumah sakit mengalami kesulitan dalam mengelola pasien. Penyakit ini telah menyebar ke seluruh penjuru. Tidak ada yang mengerti apa yang sedang terjadi.
Mereka menunggu empat jam sampai siang hari untuk melihat dokter. Mereka harus menunggu begitu lama! Penyakit ini disebut "Penyakit Paru-paru Berjalan" atau "Pneumonia" karena sejauh ini seringkali tidak memerlukan rawat inap. Penyakit ini menyebabkan gejala seperti batuk, pilek, dll.
Infeksi ini menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan.
Pada pneumonia, kantung udara bisa berisi cairan atau nanah. Infeksi dapat mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65 tahun.
Mengapa Ini Terjadi?
Pneumonia lebih banyak menginfeksi anak-anak. Jadi mengapa ini terjadi? Sebagaimana dilansir oleh Haloyouth dari video yang diunggah akun YouTube, WION Jumat, 24 November 2023.
China menerapkan salah satu penguncian yang paling ketat. Aturan ini begitu kuat sehingga orang-orang tidak diizinkan keluar rumah. 3 tahun kemudian pembatasan dilonggarkan dan orang-orang bisa bergerak.
Hal ini melemahkan kekebalan warga negara. Ketika seseorang keluar, tubuhnya mampu melawan virus. Karena penguncian, orang-orang tidak terpapar virus-virus ini dan begitu pembatasan dilonggarkan tubuh mereka terpapar virus-virus tersebut, itulah sebabnya ada begitu banyak infeksi.
Anak-anak tidak diizinkan meninggalkan rumah selama penguncian. Inilah sebabnya mengapa banyak yang terinfeksi oleh Penyakit Paru-paru Berjalan. WHO secara resmi meminta China untuk menyediakan data yang lebih rinci karena selama pandemi COVID-19, otoritas China kurang transparan dan kurang bekerja sama dengan mereka.
Kali ini mereka menginginkan data yang jelas tentang jumlah anak yang terinfeksi dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit. WHO telah mendorong warga China untuk melakukan jaga jarak sosial, menggunakan masker, mencuci tangan secara teratur, tinggal di dalam ruangan jika sakit, dan melakukantes medis secara teratur.***
