“Kelompok moderat ini kurang militan saat membuat konten. Baru upload 2 atau 3 kali, sudah berhenti. Untuk itulah kelompok moderat harus lebih giat kembali di medsos untuk kampanye moderasi beragama," tutur Habib Husein.
Baca Juga: Rezeki Mampet? Simak 6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki Menurut Islam
Dalam dunia medsos ini lanjutnya, seseorang dapat membangun imajinasi dengan dua dimensi. Pertama, dimensi moderat dan kedua, dimensi ekstrimis.
Kemudian, seseorang juga harus memahami basic algoritma, yang saat ini popularitas lebih penting daripada otoritas. Pola pikir pemilik perusahaan media adalah pragmatis.
"Untuk itulah mengapa perusahaan medsos tidak memikirkan isi konten, dan lebih mementingkan konten viral," ujarnya.
Terakhir Husein menuturkan, pemahaman-pemahaman moderatisme beragama tidak hanya bisa dipahami, akan tetapi juga harus bisa disebarluaskan ke khalayak (netizen).***