HALOYOUTH - Dai muda Habib Husein Ja'far Al-Hadar dalam Muktamar Pemikiran Kyai dan Nyai Muda Pesantren yang digelar di Pesantren Al-Falak Bogor, pada Selasa 14 Desember 2021 menyebut, saat ini masyarakat Indonesia tengah memasuki babak baru yang disebut sebagai realitas virtual.
"Orang sudah tidak lagi membedakan mana realitas nyata dengan realitas virtual (online)," katanya.
Bahkan secara tidak sadar tambahnya, orang lebih mementingkan realitas virtual daripada realitas nyata.
Pengasuh konten populer ‘Pemuda Tersesat’ ini mengatakan kepada peserta muktamar bahwa orang-orang yang dulu ingin orientasinya menjadi seorang Wali Qutub, tetapi saat ini telah bergeser menjadi Wali Youtube.
Di dunia maya lanjutnya, kelompok-kelompok intoleran mendominasi untuk menyebarkan doktrin-doktrinnya.
Hal tersebut menurut dia disebabkan karena mudah, murah, dan efektivitas media sosial untuk sarana menyebarkan narasi atau konten-konten kebencian.
"Kini orang dapat sedemikian berubah dengan propaganda-propaganda di medsos," ujarnya.
Baca Juga: Gus Baha Sebut Kesabaran adalah Kunci Hidup Bahagia
Dalam muktamar, pria yang akrab disapa Habib Husein itu menawarkan dua gagasan kepada para peserta.