HALOYOUTH - Sosok Syekh Siti Jenar seolah tak ada habis-habisnya untuk diperbincangkan meski rentang waktu antar ia hidup dengan masa sekarang sudah semakin jauh.
Yang membuat sosok ini tidak ada habisnya diperbincangkan adalah karena Syekh Siti Jenar hidupnya dipenuhi banyak sekali kontroversi, baik mengenai keberadaan, ajaran maupun kematiannya.
Dalam ulasan ini pribadi merasa perlu berpartisipasi untuk juga membahas tokoh Syekh Siti Jenar dengan sudut pandang dan rujukan yang paling tidak umum, meskipun pembahasannya hanya terbatas pada point-point tertentu saja, yakni kontroversi kematian dan sedikit ajarannya.
Dianggap perlu lantaran kontroversi yang menyelimutinya kian tertutup kabut tebal.
Baca Juga: Niat Sholat Tarawih dan Witir, Lengkap dengan Bacaan Doa Kamilin Beserta Artinya
Namun demikian, bukan maksud pula ulasan ini dibuat untuk menjadi penerang diantara kabut tebal yang menyelimuti keberadaan Syekh Siti Jenar.
Ulasan ini akan dimulai dari sebuah pertanyaan, benarkah Syekh Siti Jenar mati dalam keadaan tidak terhotmat karena diadili para wali? Bagaimanakah ajaran yang dibawa Syekh Siti Jenar, benarkah menyesatkan?
Kontroversi dan Penyelewengan Ajaran
Menukil buku yang dikarang Agus Sunyoto berjudul Suluk Malang Sungsang Konflik dan Penyimpangan Ajaran Syekh Siti Jenar Buku 6-7 dikemukakan, sekembalinya melakukan Suluk (Perjalanan Ruhani), Syeh Siti Jenar berniat mendirikan masyarakat ummah yang demokratis dan egaliter.