GP Ansor dan Kesiapan Pemuda dalam Menghadapi Era Industralisasi

13 Oktober 2021, 09:59 WIB
Acara Rakorcab dan diskusi GP Anshor Kabupaten Lebak /Ahmad Kholiyi/

HALOYOUTH - Menurut Undang-Undang (UU) Republik Indonesia No. 3 Tahun 2014 Pasal (1) ayat (2) Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.

Sedangkan dalam ayat (11) dijelaskan bahwa Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri

Industrialisasi adalah sebuah keniscayaan yang harus dihadapi oleh pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa. Kemampuan dan kecakapan pemuda dalam menghadapinya juga harus dipersiapkan dengan matang.

Baca Juga: Fadli Zon Usul Pemberantasan Terorisme hingga Bubarkan Densus 88

Menyusul pembangunan jalan tol Serang-Panimbang, Kabupaten Lebak berpeluang menjadi kawasan industri terbesar di Proivinsi Banten

Sumber daya alam yang melimpah dari komoditas pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, peternakan hingga pariwisata menjadi keunggulan tersendiri bagi Kabupaten Lebak yang merupakan daerah penyangga ibu kota.

Potensi-potensi kekayaan tersebut tentunya sangat memungkinkan untuk menjadikan Lebak kawasan industri.

Baca Juga: Siap-siap Pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 22, Ikuti Syarat dan Cara Daftarnya Disini

Selain itu juga lokasinya berdekatan dengan Ibukota Negara, Jakarta, sehingga akses lalu lintas darat, laut dan udara begitu mudah.

Dalam rangka menghadapi Lebak sebagai kawasan industri tersebut, PC GP Ansor Lebak menggelar Rapat Koordinasi Cabang (RAKORCAB) sekaligus diskusi dengan tema 'Kesiapan Pemuda Lebak dalam Menghadapi Industrialisasi di Lebak'.

Kegiatan RAKORCAB dan diskusi yang dilaksanakan PC GP Ansor Lebak ini bertempat di Gedung Bangkit, Rangkasbitung, pada Sabtu, 09 Oktober 2021.

Baca Juga: BLT Anak Sekolah Cair Bulan Ini, Berikut Cara Cek Bansos Siswa SD hingga SMA di cekbansos.kemensos.go.id

Dalam sambutannya, Deden Z. Farhan, Ketua PC GP Ansor Lebak menyampaikan bahwa RAKORCAB ini merupakan sebagai bentuk 'Gong' dimulainya Kegiatan Ansor di Kabupaten Lebak, setelah selama kurang lebih 6 bulan Ansor tiarap dari kegiatan-kegiatan karena Intruksi PP Ansor berkaitan dengan mengkhawatirkannya sebaran Pandemi Covid 19.

"Selain itu rakor ini juga adalah ikhtiar menjaga silaturahim Keluarga Besar PC Ansor Lebak agar tetap satu komando, serta menyikapi isu-isu kedaerahan agar Ansor di Lebak siap dengan perubahan dan yang terpenting adalah dimana kader Ansor harus terus menebar cinta mengajak kebaikan," tutur Deden Farhan dalam sambutannya.

Diskusi tersebut menghadirkan dua narasumber profesional dan mumpuni yang merupakan praktisi-praktisi di wilayah pembahasan mengenai segala hal tentang industri.

Baca Juga: Ulas Tragedi 65, Budiman Sudjatmiko Singgung Bahaya Fitnah Politik dan Pecah Belah Tentara

Narasumber diskusi yang pertama yaitu Maksudi, ia merupakan praktisi sekaligus akademisi yang konsen di bidang kajian CRS.

Narasumber kedua adalah salah satu unsur Wakil Ketua GP Ansor Lebak, Mas Munir Brataksuma, yang juga merupakan Sekertaris DPD Partai Nasdem Kota Cilegon yang sudah lama malang melintang dan terjun langsung dalam dunia industri di Kota Baja.

Dalam pembahasannya, Maksudi menyampaikan bahwa segala hal yang berkaitan dengan industri sudah diatur dalam regulasi khusus (Undang-Undang) yang mengatur tentang industri.

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Terima Surat Pergantian Azis Syamsuddin yang Disampaikan oleh Airlangga Hartarto

Maksudi juga menjelaskan bahwa ada 3 hal yang harus diperhatikan ketika akan membangun sebuah perusahaan (industri), yaitu people (manusianya), plane (lingkungannya), setelah itu baru pada profit (keuntungannya)

"Ada tiga prinsip yang harus diperhatikan ketika kita akan membangun sebuah perusahaan atau pabrik, tiga hal tersebut adalah berkaitan dengan kita harus memperhatikan manusianya atau masyarakatnya (people), kemudian dampak terhadap lingkungan atau alamnya (plane), baru setelah selesai membahas dan mengkaji soal maayarakat dan lingkungan kita bisa berbicara soal keuntungan (profit)," tutur Maksudi kepada para peserta diskusi yang merupakan perwakilan PAC PAC se-Kabupaten Lebak.

Menurut maksudi apabila semua regulasi telah ditempuh dengan baik dan benar ketika akan mendirikan perusahaan, tentunya akan tercapai harapan bersama bahwa keberadaan industri dapat bermanfaat bagi masyarakat

Ia juga menjelaskan bahwa realitas yang akan dihadapi masyarakat akan berbeda dari sebelum hadirnya industri. Menurutnya CSR adalah salah satu regulasi yang bisa mengatur segala hal yang berkaitan langsung dengan masyarakat tersebut.

Baca Juga: Profil Viani Limardi, Anggota DPRD DKI Jakarta yang Dipecat DPP PSI Karena Dituding Gelembungkan Dana Reses!

"Ketika industri masuk, tatanan masyarakat pasti akan berubah, tentunya harus ada regulasi yg mengatur industri, salah satunya dengan CSR," ucap Maksudi.

Pandangan lain kemudian disampaikan Mas Munir Bratakusuma. Ia menyampaikan bahwa dalam menghadapi Lebak sebagai kawasan industri bukan hanya pada persoalan SDM yang dihadapi, melainkan terkait kecerdikan para pemuda khususnya GP Ansor Lebak mengambil peluang kedepan. Menurutnya, siapa yang bisa mengambil peluang, maka dia yang akan menguasai kedepannya.

"Masalah yang kita hadapi rumit, buka persoalan SDM saja, tapi tentang siapa yang bisa mengambil peluang kedepan, maka dia yang akan menguasai kedepannya," ucap Mas Munir.

Mas Munir juga berharap agar pemuda Lebak, khususnya GP Ansor Lebak tetap konsisten dalam pijakannya sekalipun terjadi pergeseran Lebak menjadi kawasan Industri.

Baca Juga: 4 Fakta Hilangnya Patung Soeharto di Museum Pangkostrad

"Mudah-mudahan kita tetap konsisten sekalipun situasi kita di Kabupaten Lebak berubah dan bergeser dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri," Ucap Mas Munir.

Selain diskusi, kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk RAKORCAB (Rapat Koordinasi Cabang) oleh GP Ansor Lebak ini juga sebagai rapat koordinasi mengenai dilaksanakannya kembali kegiatan kaderisasi pasca rehat selama pandemi.

Dalam kesempatan itu juga, PC GP Ansor Lebak mengadakan Soft Launching LBH PC GP Ansor Lebak yang di-launching langsung oleh H. Deden Z. Farhan, selaku Ketua PC GP Lebak.

Perlu diketahui pula bahwa RAKORCAB ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. RAKORCAB ini juga mewajibkan peserta yang hadir sudah memiliki Kartu Vaksin tahap 1 dan 2.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Tags

Terkini

Terpopuler