Apa itu G20? Daftar Negara, Kapan Dan Dimana KTT G20 2022 Dilaksanakan, China-Rusia Kompak Putin Harus Hadir

27 Maret 2022, 14:03 WIB
Apa Itu G20, Bisakah Rusia Diusir dari Konferensi Tingkat Tinggi Ekonomi Dunia yang Akan Digelar di Bali? /Reuters

HALOYOUTH - Pasca Operasi Militer Khusus Rusia di Ukraina, Amerika dan Uni Eropa meminta dunia mengisolasi Rusia dari pergaulan international dan menyerukan Rusia dikeluarkan dari keanggotaan G20 setelah serangan militer Rusia ke Ukraina.

Forum G20 menjadi perhatian dunia internasional setelah seruan untuk memecat Rusia dari keanggotaan G20 menyeruak ke publik, namun mayoritas negara-negara anggota G20 tetap mempertahankan keanggotaan Rusia karena G20 merupakan kelompok negara yang memainkan peran kunci dalam ekonomi global dan bukan pertahanan dan militer.

Tapi apa sebenarnya tujuan G20, negara mana saja yang menjadi anggotanya dan di mana KTT tahun ini akan berlangsung?

Baca Juga: Vladimir Putin Bakal Hadiri KTT G20 di Bali, Rusia Minta Indonesia Jangan Menyerah Terhadap 'Tekanan' Barat

Apa itu G20?

Melansir National World, G20 adalah forum antar pemerintah yang berkomitmen untuk menangani isu-isu utama yang berdampak pada ekonomi global. G20 didirikan pada tahun 1999 setelah sejumlah krisis ekonomi terjadi di seluruh dunia.

Setelah Global Financial Crash pada tahun 2008, grup ini menjadi semakin penting dan mulai bertemu secara lebih teratur.

Nama G20 adalah singkatan dari “Group of Twenty”. Negara apa saja yang termasuk dalam G20? G20 terdiri dari 19 negara individu dan Uni Eropa, sehingga jumlah total anggota menjadi 20.

Baca Juga: Sebut Biden Sebagai Pemimpin Perdamaian, Zelensky Tuai Komentar Miring

19 negara individu terdiri dari ekonomi terbesar di dunia. Negara-negara ini adalah:

Argentina
Australia
Brazil
Kanada
Cina
Perancis
Jerman
India
Indonesia
Italia
Jepang
Korea Selatan
Meksiko
Rusia
Arab Saudi
Afrika Selatan
Turki
Britania Raya
Amerika Serikat

Baca Juga: INFO GEMPA HARI INI: Jepang Diguncang Gempa Dahsyat Berkekuatan M 7,3 hingga Berpotensi Tsunami

Para pemimpin ekonomi dari masing-masing negara menghadiri pertemuan puncak tahunan untuk membahas tantangan ekonomi utama yang sedang berlangsung yang dihadapi ekonomi dunia.

Kapan dan di mana KTT G20 tahun ini? KTT G20 berlangsung setiap tahun. Pertemuan cenderung berlangsung di akhir tahun dan diadakan di salah satu negara anggota KTT tahun ini akan diadakan di Bali, Indonesia pada 30-31 Oktober.

Tuan rumah diputuskan beberapa tahun sebelumnya. KTT 2023 akan diselenggarakan di New Delhi, India, sementara pertemuan 2024 dan 2025 masing-masing berlangsung di Brasil dan Meksiko.

Baca Juga: Imbas Invasi Moskow ke Ukraina, Restoran Cepat Saji Mc Donald's Tutup Ratusan Cabang di Rusia

Akankah Rusia dikeluarkan dari G20? Seruan telah meningkat dari Barat untuk mengusir Rusia dari G20.

Yang paling menonjol, Presiden AS Joe Biden menyerukan penghapusan negara Putin itu dari kelompok G20 selama kunjungannya ke brussels untuk pertemuan puncak NATO.

Namun dia mengakui bahwa “tergantung pada anggota G20 yang setuju untuk mengucilkan Putin—yang nampaknya hal tersebut tidak mungkin dilakukan.”

Baca Juga: Fakta-fakta Tak Terungkap Tentara Rusia dan Chechnya dalam Perang Rusia Ukraina

Agar suatu negara dapat dikeluarkan dari kelompoknya, harus ada konsensus dari para anggotanya.

China telah secara terbuka mendukung Rusia di G20, dengan juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin menggambarkan negara itu sebagai "anggota penting".

Dia menambahkan: “Tidak ada anggota yang berhak menghapus negara lain sebagai anggota.”

Baca Juga: Nato dan Negara yang Tergabung dengan Organisasi Militer

Indonesia juga tetap tidak memihak sebagai tuan rumah KTT tahun ini, yang menunjukkan bahwa undangan akan diberikan kepada Vladimir Putin seperti biasa.

Terlepas dari skenario yang tidak mungkin bahwa Rusia dikeluarkan dari G20, Kremlin telah mengindikasikan bahwa kemungkinan pengusiran tidak akan menghentikan Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: “Format G20 itu penting, tetapi dalam keadaan saat ini, ketika sebagian besar peserta berada dalam keadaan perang ekonomi dengan kami, tidak ada hal buruk yang akan terjadi.”***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler