Imbal Hasil Obligasi AS Naik, Penyebab Rupiah Anjlok terhadap Dolar

- 8 September 2021, 18:03 WIB
Ilustrasi rupiah.
Ilustrasi rupiah. /Pixabay/Mohamad Trilaksono/

HALOYOUTH - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu 8 September 2021.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan bahwa rupiah dibuka melemah pagi ini mengikuti penguatan indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan kemarin. 

“Kelihatannya efek dari sentimen ekspektasi penundaan tapering bank sentral AS mulai berkurang. Tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terlihat naik yang bisa jadi menarik sebagian pelaku pasar untuk masuk ke asset dolar AS,” ucap Ariston, seperti dikutip haloyouth dari Antaranews.com pada 8 September 2021.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Peternak Ayam oleh Polisi Usai Bentangkan Poster di Depan Presiden

Selain itu Ariston melanjutkan bahwa peluang terjadinya tapering masih belum dikatakan hilang hingga akhir tahun karena The Federal Reserve masih akan mempertimbangkan data-data terbaru yang akan masuk.

”Dari sisi teknikal, area Rp14.180-Rp14.190 terlihat sebagai support yang cukup kuat. Ini juga mungkin mendorong pasar melakukan pembelian dolar AS dibandingkan rupiah di sekitar level tersebut,” ujarnya.

Pada Selasa 7 September 2021, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.213 per dolar AS dibandingkan dengan posisi penutupan di perdagangan sebelumnya yaitu Rp14.223 per dolar AS.

Baca Juga: Peternak Ayam Ditangkap Usai Bentangkan Poster di Depan Presiden, Fadli Zon: Tolong Bebaskan!

Menurut Ariston, rupiah hari ini berpotensi ditutup melemah ke kisaran Rp14.210 per dolar AS hingga Rp14.280 per dolar AS.

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah