HALOYOUTH - Akhirnya presiden Joko Widodo bersikap jelas dan terang dihadapan publik mengenai isu-isu politik sensitif yang beredar di masyarakat.
Via twitter @jokowi, Presiden Jokowi akhirnya menyatakan bahwa pemerintah telah bersepakat bahwa pemilu akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
Presiden juga menyampaikan bahwa Pilkada serentak juga akan digelar sesuai jadwal yakni pada bulan november 2024 dan tahapan pemilu tersebut dimulai pertengahan Juni 2022.
"Kita telah sepakat Pemilu dilaksanakan 14 Februari 2024 dan Pilkada pada bulan November 2024", Terang Presiden Jokowi dilaman Twitter miliknya.
Jokowi juga menyampaikan bahwa akan segera melantik KPU dan BAwaslu yang baru periode 2022 - 2027 untuk mempersiapkan Pemilu dan PIlkada serentak 2024.
"Lalu, pada 12 April nanti KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 dilantik dan segera mempersiapkan Pemilu dan Pilkada serentak 2024", lanjut Presiden Joko Widodo menerangkan.
Selain menyatakan kesiapan dan komitmen pemerintah dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak, Presiden Jokowi juga merespon isu soal penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden.
"Saya mendengar isu-isu yang beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya melakukan penundaan Pemilu atau spekulasi mengenai perpanjangan jabatan Presiden, dan soal tiga Periode", ungkap Presiden Jokowi.
Jokowi lagi-lagi menjawab bahwa pemerintah tetap akan tunduk pada konstitusi dan tetap akan melaksanakan pemilu dan pilkada sesuai jadwal.
Baca Juga: Jokowi: Jangan Bandingkan Mudik dengan Penonton MotoGP Mandalika
"Jadwal Pemilu dan Pilkada 2024 sudah kita sepakati. Jadi, semua itu sudah jelas", tegas presiden Jokowi.
Sebelumnya, Mahasiswa langsung bereaksi keras dan menolak terhadap wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden sampai 3 priode yang diwacanakan oleh menteri-menteri Jokowi.
atas hal ini Presiden Jokowi merespon dengan bijak respon mahasiswa tersebut dan meruapakan hal yang biasa terjadi pro dan kontra.
"Menjelang perhelatan demokrasi politik ini biasanya suhu menghangat itu hal biasa", catat Presiden Jokowi melajutkan keterangannya.
Presiden Jokowi kemudian menyampaikan kepada masyarakat agat tidak gampang terprovokasi oleh kepentingan-kepentingan politik yang tidak bermanfaat.
"Jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh kepentingan-kepentingan politik yang tidak bermanfaat", pungkas Presiden Jokowi.***