HALOYOUTH - Pemimpin regional Chechnya, Ramzan Kadyrov telah meminta Presiden Ukraina untuk segera menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin dan meminta maaf kepadanya karena tidak menyetujui tuntutan Rusia. Menurutnya, hanya dengan cara tersebut saat ini yang akan bisa menyelamatkan Ukraina
Hal ini disampaikan oleh Ramzan Kadyrov dalam pidatonya pada hari Jumat tanggal 25 Februari 2022 ditengah kerumunan 12.000 pasukan sukarelawan yang berpakaian serba hitam di alun-alun pusat Ibu Kota Regional, Grozny.
“Mengambil kesempatan ini, saya ingin memberikan saran kepada Presiden Zelensky saat ini agar dia menelepon Presiden kita, Panglima Tertinggi Vladimir Vladimirovich Putin, dan meminta maaf karena tidak melakukannya lebih awal. Lakukan untuk menyelamatkan Ukraina. Minta maaf dan setujui semua persyaratan yang diajukan Rusia. Ini akan menjadi langkah yang paling benar dan patriotik baginya,” kata Ramzan Kadirov dikutip Haloyout dari RT.com pada Hari Sabtu 26 Februari 2022.
Baca Juga: Rusia Klaim Ratusan Fasilitas Militer Ukraina Berhasil Dilumpuhkan, Apa Saja?
Kadyrov telah memberi tahu publik tentang 'Chechnya Sevodnya' yaitu sebuah rapat umum mereka yang diselenggarakan untuk menunjukkan dukunganya kepada Kremlin dan kesiapan masyarakatnya untuk membantu.
Menurutnya, pasukan sukarelawan yang berkumpul tersebut adalah sukarelawan yang siap berangkat untuk operasi khusus kapan saja demi mengamankan negara dan rakyatnya, namun Kadyrov menjelaskan bahwa tidak akan ada pengerahan pasukan lebih jauh sebelum ada perintah dari Panglima Tertinggi Vladimir Vladimirovich Putin.
Senada dengan Kadyrov, Menteri Kebijakan Nasional Chechnya, Akhmed Dudayev mengatakan bahwa tujuan dari kongregasi ini adalah untuk menunjukkan bagaimana kesiapan pasukan untuk mengikuti perintah dan mempertahankan tanah air mereka.
Baca Juga: Mengerikan! Invasi Rusia di Ukraina, Vladimir Putin Beri Ancaman Keras
“Itu adalah pemeriksaan personel, pemeriksaan kesiapan personel untuk melaksanakan perintah panglima tertinggi, presiden negara, Vladimir Vladimirovich Putin,” kata Akhmed Dudayev