HALOYOUTH- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai PKB Muhaimin Iskandar berkunjung ke para kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) yang ada di Jawa Tengah.
NU merupakan salah satu organisasi masyarakat (Ormas) terbesar di Indonesia, dengan jumlah pengikut terbanyak yang tersebar luas di seluruh wilayah tanah air.
Baca Juga: Prabowo Subianto dan Cak Imin Bertemu, Atur Koalisi Pilpres 2024?
Sebelumnya pada tahun 2014 dan 2019, segmentasi politik Prabowo tertuju pada tokoh-tokoh Islam. Saat ini, Prabowo kembali berkunjung terlihat bersama Cak Imin ke para kiai sepuh NU guna menjaga basis suara umat Islam.
Prabowo dan Cak Imin mengunjungi sembilan tokoh NU di Jawa Tengah, di asrama perguruan tinggi (API) Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang didirikan KH Chudlori yang kini diasuh KH. Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf pada Jumat 24 September 2022.
Baca Juga: SMRC: Prabowo, Puan, Airlangga, Cak Imin, dan AHY Bakal Dicalonkan Partainya untuk Pilpres 2024
Dikutip dari Antara, Minggu 25 September 2022. Prabowo bersilaturahmi dengan sembilan kiai sepuh NU di Jawa Tengah tersebut di antaranya, H. Muhammad Zaim Ahmad (Kabupaten Rembang), KH. Badawi Basyir (Kabupaten Kudus), KH. Zaenal Arifin (Kabupaten Demak), KH. Solahudin (Kabupaten Brebes), KH. Khaidar (Kabupaten Temanggung), KH. Nur Hidayat (Wonosobo), KH. Solikhun (kabupaten Magelang), KH Much Attabiq Baqir (Kabupaten Purworejo), KH Nasrul Arif Abdurrahman (Tegalrejo).
Prabowo didampingi Cak Imin bertemu para kiai sepuh selain mempertahankan basis suara umat Islam, mereka juga berdiskusi mengenai koalisi antara Gerindra dan PKB pada pilpres 2024 sekaligus meminta dan mendengarkan masukan dari para kiai sepuh.
Baca Juga: Prabowo Subianto dan Puan Maharani Disebut Bakal Duet di Pilpres 2024
Menurut Pengamat politik M Qodari, siilaturahmi ke para kiai sepuh yang ada di Jawa Tengah dan nanti ke para tokoh NU di wilayah lainnya, menjadi arah baru strategi Prabowo untuk menjaga basis Islam Tradisional.
"Menurut saya, salah satu arah atau strategi baru yang penting dari Pak Prabowo bahwa beliau itu tetap dekat atau mempertahankan basis Islamnya tetapi arahnya lebih kepada Islam tradisional,” katanya.***